Welcome to Staf Perencanaan Satuan I Gegana, Jalan Komjen M Jasin Kelapadua Depok 16451 Contact (021) 8712666 Email rengegana@gmail.com

Tuesday, 16 August 2016

Dirgahayu Kemerdekaan RI


Tujuh belas Agustus tahun empat lima,.
Itulah hari Kemerdekaan kita,.
Hari Merdeka Nusa dan Bangsa,.
Hari Lahirnya Bangsa Indonesia,. Merdeka

Masih ingat lagu wajib diatas.?
Zaman kecil dulu setiap menjelang tanggal 17 Agustus, lagu itu terus diputar, entah di sekolah, di lapangan-lapangan yang ngadain perlombaan, bahkan ada juga di kampung-kampung sebagai penyemangat saat kerja bhakti berlangsung, sungguh meriah dan penuh keceriaan.
Tidak ada di hari-hari lain kecuali pas bulan Agustus para warga ngecat Gapura, ngecat jalan, bahkan tong sampah juga dicat hahaha...hmm warga siapa ya.?
Tidak ada di hari-hari lain para warga memasang umbul-umbul dengan sukarela, penuh sukacita bahkan rela merogoh kocek sendiri (nasib gak kebagian umbul-umbul dan tiangnya)
Tidak ada di hari lain lomba balap karung, makan kerupuk, masukin bolpen ke dalam botol, tangkap belut, panjat pinang, lari kelereng dengan sendok..
Dan tidak ada di hari lain "Bapak-bapak" yang gagah memakai daster istrinya sebagai syarat pertandingan sepak bola,,hahaha...hayooo...sapa yang demen nih acara.?

Kenapa sih masyarakat di Indonesia sangat bersuka ria menyambut hari Kemerdekaan.?
Secara Teoritis, yang tertulis di banyak artikel dan sering menjadi bahan pidato adalah mensyukuri nikmat Kemerdekaan yang diberikan Allah SWT lewat para Pahlawan yang telah gigih berjuang mengorbankan jiwa, raga, harta benda demi satu tujuan yaitu Kemerdekaan.
Bayangkan selama 350 tahun dijajah Belanda, sudah berapa generasi yang melewati masa itu, seolah penjajahan adalah takdir yang harus dihadapi oleh setiap bayi yang lahir di muka bumi Indonesia..
Tidak ada yang bisa menentang kekuasaan Belanda, setiap ada perlawanan maka diciptakan pula strategi perang untuk bisa menaklukkannya, seperti yang kita kenal dalam sejarah, politik devide et impera (sapa yang masih ingat.?) yaitu politik adu domba,. 
Pada tahun 1942, akhirnya Jepang menggantikan kedudukan Belanda setelah menang telak Perang di Asia Pasifik, meski hanya menjajah 3,5 tahun namun Jepang terkenal kejam dan bengis.
Dan semua tentu tahu proses Kemerdekaan dimulai..
Ya...dari Status Quo setelah Hiroshima dan Nagasaki di bom atom, kemudian bla....bla...blaaa.... 
Belajar sejarah sebenarnya mengasyikkan, banyak ilmu yang dapat kita ambil, banyak hikmah yang dapat kita pelajari, namun untuk sebagian orang, "Hari gini Sejarah.?" Capek Deh" sambil alisnya berkernyit dan mulutnya ngomel, komat-kamit kayak mbah dukun baca mantera hehehe...

Nah..masihkah semangat para Pahlawan itu terus membara dalam dada kita.? itu pertanyaan yang penting dan mendasar,.
Peperangan membutuhkan tenaga dan biaya, sudah pasti nyawa pun akan menjadi taruhan, andai saja kita tidak mengisi Kemerdekaan dengan baik dan benar maka suatu saat Kemerdekaan itu akan hilang dari Indonesia, sungguh menyedihkan kembali ke masa penuh kesulitan, penuh penderitaan.
Negara Timur Tengah saat ini tengah bergejolak peperangan, entah karena apa, tidak akan kita bahas, yang jelas setiap hari banyak yang tewas, karena tertembak, karena bom, karena disiksa, dibunuh, demikian juga para wanitanya, dijadikan budak.
Dengan nalar yang masih waras,? pernah kah terfikir hal itu akan terjadi di Indonesia, semoga tidak, semoga Allah memberikan rasa aman, rasa tentram dan ketenangan di negeri ini.
Bagaimana orangtua kita, sanak famili dan anak istri jikalau itu terjadi.?
Saat ini, anak kita di sakiti temannya saja kita akan marah, malah menantang bapak dari si anak,hmm...
Orangtua kita diserempet, atau dipalak preman, tentu kita akan bela mati-matian, cari preman itu dan "diadili"
Istri kita bertengkar dengan istri tetangga, dengan gagah berani kita samperin, lagi-lagi demi orang-orang yang kita sayangi..
Andaikan perang berlangsung,.apa yang terjadi.?
Orangtua, anak istri bisa menjadi sasaran tembak, bisa diculik, diperbudak..

Demikianlah penderitaan yang dialami oleh kakek nenek buyut kita, saat berjuang menghadapi penjajah, menghadapi kedzaliman selama berabad-abad.

Menurut John F Kennedy "Jangan tanyakan apa yang telah negara ini berikan kepadamu tetapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan kepada negara ini.?

Kurang apa negara berikan dukungan kepada kita (read:Polisi).?
Terus sudah ngapain saja selama ini.?
Pertanyaan yang basi, namun selalu tak mampu dijawab dengan tegas.
Andaikata gaji di stop, masihkah kita pertahankan seragam ini.?
Andaikata biaya operasional di stop, masihkan kita menjalankan tugas ini.?
Dan banyak pertanyaan lain yang sekali lagi tak mungkin mampu dijawab dengan tegas.

Kenapa masih banyak pelanggaran disiplin.?
Kenapa masih banyak yang melanggar pidana.?
Kenapa masih ada juga yang DPO.?

Marilah kita hitung sebentar penghasilan seorang Polisi dari pangkat terendah..
Bharada ting..ting..belum punya istri di gaji sekitar Rp. 3 jutaan
Bharada saat ini mendapat tunjangan kinerja Rp. 900an
Di Gegana ada kemampuan Brevet dengan nominal terendah Para Dasar yakni Rp. 60.000,- perbulan
Jadi kita hitung total adalah Rp. 4 Jutaan Lebih
Belum lagi yang berada di Detasemen tertentu yang operasional didukung oleh anggaran DIPA..hmmm..apa gak moncer lagi
Dan saat ini hampir 70% tinggal di Asrama, alias Gratisssss...tissssssss (sisanya punya rumah sendiri dan beberapa masih ngontrak karena alasan tertentu...)
Itu adalah pangkat terendah,.jadi Nikmat mana lagi yang kamu dustakan.?
Negara sudah mendukung dengan baik, telah memberikan kesejahteraan yang lumayan..

Tapi dasar manusia, ada saja yang membuatnya selalu saja merasa kekurangan..

"Bukankah Allah berfirman “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS. At-Takatsur: 1-2)

"Dan Rasulullah juga bersabda “Jika anak Adam memiliki satu lembah emas dia akan mencari agar menjadi dua lembah dan tidak ada yang akan menutup mulutnya melainkan tanah. Dan Allah menerima taubat orang yang bertaubat.”
(Al-Bukhari Muslim)

"Dirgahayu Republik Indonesia...

Semoga Allah selalu memberikan rahmatNya kepada bangsa Indonesia,.
Semoga Keadilan dan Kemakmuran selalu hadir di setiap helaan nafas Indonesiaku..

Jayalah Selalu Indonesiaku..