Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
اَتَاكُمْ رَمَضَانُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَبًا بِهِ وَاَهْلاً جَاءَ
شَهْرُ الصِّيَامِ بِالبَرَكَاتِ فَاكْرِمْ بِهِ مِنْ رَائِرٍ هُوَ اَتٍ
Artinya : “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan,
penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan
shaum membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang
itu”. (H.R. Ath-Thabrani).
Pada
hadits lain disebutkan:
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ كَتَبَ اللّهُ عَلَيْكُمْ
صِيَا مُهُ فِيْهِ تُفْتَحُ اَبْوَابَ الجِنَانِ وَتُغْلَقُ اَبْوَابُ الجَحِيْمِ
وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ
مَنْ حُرِمَ خَيْرُ هَا فَقَدْ حُرِمَ
Artinya : ”Sungguh telah datang kepada kalian bulan
Ramadhan, bulan yang diberkati. Allah telah mewajibkan atas kalian shaum padanya.
Di dalamnya dibuka lebar-lebar pintu-pintu surga, dan dikunci
rapat-rapat pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syaithan-syaithan. Di
dalamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa
tidak diberikan kepadanya kebajikan pada malam itu, berarti diharamkan baginya
segala rupa kebajikan”. (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, dan Al-Baihaqi, dari
Abu Hurairah).
Itulah,
tamu agung nan mulia, bulan suci Ramadhan, bulan diwajibaknnya shaum (puasa)
Ramadhan sebulan penuh, seperti perintah Allah:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ
عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: ” Wahai orang-orang yang beriman telah
diwajibkan atas kamu puasa,sebagaimana juga pernah di wajibkan atas ummat-ummat
sebelum kamu semua itu agar kamu menjadi orang yang bertaqwa”. (Q.S. Al-Baqarah
[2]: 183).
Bulan
Ramadhan yang penuh kemuliaan dan keberkahan, padanya dilipatgandakan amal-amal
kebaikan dan disyariatkan amal-amal ibadah yang agung.
Oleh
karena itu, bulan ini merupakan kesempatan berharga yang ditunggu-tunggu oleh
orang-orang yang beriman kepada Allah dan ingin meraih ridha-Nya. Sehingga kaum
Muslimin menyambut tamu agung tersebut dengan sebaik-baiknya.
Imam
Ibnu Rajab menyebutkan, “Bagaimana mungkin orang yang beriman tidak gembira
dengan dibukanya pintu-pintu surga? Bagaimana mungkin orang yang pernah berbuat
dosa dan ingin bertobat serta kembali kepada Allah Ta’ala tidak gembira dengan
ditutupnya pintu-pintu neraka? Dan bagaimana mungkin orang yang berakal tidak
gembira ketika para syaitan dibelenggu?”
Mau tahu banyak tentang Ramadhan ?
- Dalil Seputar bulan Ramadhan, Silahkan KLIK DISINI
- Dalil Seputar Shalat Tarawih, Silahkan KLIK DISINI
- Amalan di Bulan Ramadhan, Silahkan KLIK DISINI
- Bid'ah di Bulan Ramadhan, Silahkan CEK DISINI
- Pihak-pihak yang Terkena Hukum Fidyah, Silahkan KLIK DISINI
- Antara Qadha dan Fidyah, Silahkan KLIK DISINI
- Hukum TIDAK Berpuasa di Bulan Ramadhan, Silahkan KLIK DISINI
- Dahsyatnya Sedekah di bulan Ramadhan, Silahkan KLIK DISINI
No comments:
Post a Comment