Welcome to Staf Perencanaan Satuan I Gegana, Jalan Komjen M Jasin Kelapadua Depok 16451 Contact (021) 8712666 Email rengegana@gmail.com

Wednesday 29 June 2016

Kisah Inspiratif Ramadhan 11

Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid agung di kota itu. Ia berwudhu dan melakukan shalat Zuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. 

Ia mengumpulkan dedaunan yang terlihat berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak ada satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersikan halaman masjid dengan cara itu. 

Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Hingga suatu hari pengurus masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan yang ada sebelum perempuan itu datang. 
Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai shalat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan sebab mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. 

Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. "Jika kalian kasihan kepadaku," kata nenek itu, "berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya." Singkat cerita nenek itu dibiarkan untuk mengumpulkan dedaunan seperti biasa. 

Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu, mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. 
Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat; pertama, hanya kiai yang boleh mengetahuinya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. 

Sekarang ia sudah meninggal dunia, dan anda dapat mendengarkan rahasia itu. "Saya ini perempuan bodoh, pak kiai," tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya ini tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat dari Nabi Muhammad. Setiap kali saya memungut selembar daun, saya ucapkan satu shalawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membaca shalawat kepadanya."


No comments:

Post a Comment