“Ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam, kemudian ia berkata:
“Wahai Rasulullah, izinkanlah aku berzina!”
Maka para shahabat pun menghampirinya dan memperingatinya :
“Diam kamu! Jangan bicara seperti itu!”
Kemudian Nabi berkata: “Dekatkan dia padaku”. Pemuda itupun
mendekat kepada Nabi, kemudian duduk di dekat beliau.
Kemudian Nabi bertanya kepada pemuda tersebut : “Apakah
engkau suka kalau ibumu berzina?”
Pemuda itu menjawab : “Demi Allah tidak! Semoga Allah
menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak
mau kalau ibu mereka berzina”
Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau
putrimu berzina?”
Dia menjawab : “Demi Allah tidak ya Rasulullah! Semoga Allah
menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak
mau kalau anak perempuan mereka berzina”
Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau
saudari perempuanmu berzina?”
Dia menjawab : “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan
aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak
mau kalau saudari perempuan mereka berzina”
Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau
saudara perempuan ayahmu berzina?”
Dia menjawab: “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku
sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab: “Demikian juga orang lain. Mereka tidak
mau kalau saudara perempuan ayah mereka berzina”
Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau
saudara perempuan ibumu berzina?”
Dia menjawab: “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku
sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab: “Demikian juga orang lain. Mereka tidak
mau kalau saudara perempuan ibu mereka berzina”
Kemudian Nabi meletakkan tangan beliau kepada si pemuda itu
seraya mendo’akannya :
“Ya Allah, ampunilah dosanya,
sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya”
Setelah itupun si pemuda sama sekali tidak punya keinginan
lagi untuk berzina. (HR. Ahmad dinyatakan shahih oleh Syaikh Syu’aib Al
Arnauth)
No comments:
Post a Comment