Tahun 2009 saat pertama kali menginjakkan kaki di kota ini, disambut dengan cuaca yang sangat terik, banyak tentara dengan senjata beratnya lalu-lalang mengawasi kedatangan Pasukan baru (kami) yang akan segera bertugas menggantikan FPU I, setelah satu tahun bertugas sudah waktunya ditarik pulang ke tanah air.
Seluruh barang dicek, barang-barang aneh (menurut tentara Sudan) disita dan dimintakan keterangan, sebenarnya lucu juga setelah tahu barang apa yang ditahan..Yap..ada ikan asin, sambel, terasi, minuman jamu dll Hadeh..ni mau penugasan atau makan-makan hehehe...
Jangan salah loh ya..justru yang bawa barang tersebut memang pinter, pandai membaca situasi..2-3 bulan menetap di Sudan baru terasa tuh butuh banget ma yang gituan.. Bahkan sampai ngeces..(hahaha) kalau lagi ada yang bikin sambel terasi,(saat digoreng) baunya bisa dicium satu camp (kontingen)..apalagi ikan asinnya wuihhhhh..kebawa mimpi Akhirnya setelah 6 bulan pertama dapat cuti,,rame-rame semua bawa terasi haha... Ya sudahlah..cerita ngawur dikit,,sekarang kembali ke TKP..
Beginilah sekilas tentang kota Al-Fashir Sudan..Tandus, Gersang dan Hitam (orangnya) Gersang saat kemarau aja, tapi saat musim hujan (Yap..tenang aja disana ada Hujan Kok) Hijau dimana-mana,bahkan penghasil tembakau dan semangka terbaik..Gak nyangka kan
Di tengah kota Al-Fashir terdapat danau buatan yang saat musim hujan akan terisi penuh, namun saat musim kemarau datang hanya berupa tanah yang retak.
Untuk sekilas suasana Kota ini, silahkan Klik Video berikut disini
No comments:
Post a Comment